Review Novel: After Rain


Judul : After Rain
Penulis : Anggun Prameswari
Penerbit : Gagasmedia
Tahun Terbit : 2013
Jumlah Halaman :  323 halaman
Harga :  Rp. 46.000
ISBN :  978-979-780-659-0


Sepuluh tahun. Seratus dua puluh bulan. Entah berapa ribu hari. Hanya ada nama Bara yang bergema menggaung ke pelosok rongga tubuhku. Aku tak pernah membayangkan hidup tanpa Bara atau bersanding dengan yang lain. He’s my first and definitely will be my last. No doubt.



Bara dan Seren saling jatuh cinta, kisah mereka dimulai ketika Bara pindah rumah di depan rumah Seren. Mereka yang saling menyukai akhirnya memutuskan untuk pacaran. Hubungan mereka bertahan hingga sepuluh tahun kemudian. Namun posisi Seren saat ini bukanlah posisi yang diinginkan Seren, Seren kini jadi selingkuhan Bara!

Namamu Serenade Senja. Dan, kita kenalan saat matahari hampir terbenam. Lalu menurutmu, kita ini, aku dan kamu, takdir atau kebetulan?

Tiga tahun yang lalu, Bara sudah menikah dengan wanita lain hasil perjodohan paksa orangtuanya. Bara yang masih mencintai Seren tidak melepaskanya begitu saja, begitupula dengan Seren yang masih mencintai Bara rela menjadi selingkuhan Bara yang  memiliki istri dan anak.

Kamu datang ke pesta dansaku, tapi kamu selalu menutupi dirimu yang sebenarnya. Selalu memakai topeng, tidak boleh ada yang tahu kita berdansa. Sebelum tengah malam kamu berlari mengejar waktu, berlomba dengan detik, untuk sampai di rumah. Meninggalkan aku. Aku capek melihatmu berlari meninggalkan aku. Aku mau kita bersama tanpa perlu takut apa pun.

Sampai akhirnya Seren tersadar ia  menunggu Bara terlalu lama . Seren memberi pilihan pada Bara untuk memilih dirinya atau keluarganya. Bisa ditebak Bara memilih keluarganya. Perasaan patah hati melanda Seren. Kegalaunya bertambah karena ia bekerja sekantor dengan Bara. Bahkan Bara kini bersikap dingin dan tidak mempedulikan Seren. Bara juga berencana  untuk pindah ke Denpasar bersama anak dan istrinya
Mungkin hari ini aku harus minum teh hijau tanpa gula. Mungkin aku harus berhenti minum.

 Teh mengingatkanku kepadanya. Setiap aku menyeduhnya, aku seperti menyeduh kenangan yang seharusnya kusimpan saja sampai busuk.

Merasa tidak kuat dengan kenangan mereka, Seren memutuskan untuk pindah kerja. Seperti keinginanya dulu, kini Seren memutuskan untuk menjadi guru bahasa inggris di sekolah keponakan sahabatnya.
Disinilah ia menemukan tempat baru, jauh dari kenangan tentang Bara, walaupun kadang kenangan itu  sering muncul. Hingga ia bertemu dengan cowok yang juga baru patah hati, Elang. Bisa dibilang kisah Elang sama tragisnya dengan Seren, Elang sama-sama ditinggal nikah oleh pacarnya, bahkan pacar Elang adalah Kepala Sekolah di tempat Elang mengajar.

Singkat cerita Seren merasa nyaman dengan Elang, begitu juga dengan Elang yang ingin mengobati luka Seren. Namun Bara datang kembali, menawarkan kembali cintanya untuk Seren. Akankah Seren akan kembali pada Bara atau bersama dengan Elang? Baca kisah lengkapnya di After Rain.


Sebenarnya ini novel titipan temen, tapi karena liat covernya yang bagus jadi pengen baca deh, maaf ya Achaw novel kamu aku baca duluan, hehe. Novel ini menjadi debut sang penulis, tapi aku tidak banyak menemukan kesalahan, mungkin karena sang penulis sudah banyak menulis cerpen yang di terbitkan di koran sebelumnya.

Ide cerita novel ini memang sudah banyak diangkat di novel-novel lain. Tapi karena pembawaan yang baik novel ini jadi menarik. Kisahnya yang ringan membuatku menyelesaikan novel ini hanya satu malam.
Lanjut membahas karakter di novel ini. Saat di awal-awal membaca novel ini, aku sangat kasihan pada Seren. Sepuluh tahun berpacaran dengan Bara, eh malah Bara nikah sama cewek lain. Gak bisa bayangin gimana kalau aku jadi Seren. Tapi hebat juga Seren selama tiga tahun jadi selingkuhan Bara tanpa ada yang menaruh curiga denganya, apa temen-temen kantor mereka gak curiga? Padahal kan mereka sekantor? Terlebih Seren dulunya dikenal pernah menjadi pacar Bara.

Bara  menurutku karakter yang nyebelin, labil. Pertama dia janji  untuk tetep cinta sama Seren walau dia udah nikah sama Anggit. Eh, selang beberapa tahun Bara malah merubah keputusanya dan memilih anaknya. Kemudian  dia menjanjikan menceraikan anggit dan mau kembali ke Seren hanya karena sebuah keyakinanya yang salah tentang takdir.

Aku agak bingung dengan karakter Elang, tadinya ia bersikap dingin dan cuek. Tapi tiba-tiba berubah jadi manis dan baik. Karakter Elang kurang berkesan bagiku. Mungkin karena porsi Elang di novel ini terlalu sedikit menurutku.

Overall, novel ini cukup menghiburku, tidak banyak typo, alur yang mengalir menyenangkan dan novel ini yang tidak teralalu tebal membuatku cepat menyelesaikanya. Aku menunggu karya-karya penulis selanjutnya dan semoga kedepan tulisanya menjadi lebih bagus.
Selamat membaca :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

"ARIRANG" LAGU TRADISIONAL KOREA

Spoiler Ending Gu Family Book

Review Film: "My True Friend/Meung Gu